Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Saat Liputan di Tepi Barat, Israel Bantah Lakukan Penembakan

- 12 Mei 2022, 20:16 WIB
Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Saat Liputan di Tepi Barat, Israel Bantah Lakukan Penembakan
Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Saat Liputan di Tepi Barat, Israel Bantah Lakukan Penembakan /WhatsApp Grup/Irwan Suryawan/

 

 

SUMENEP NEWS – Jurnalis senior yang merupakan wartawan media internasional Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, tewas saat liputan di Tepi Barat. 

Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, 51 tahun, diduga ditembak pasukan Israel. 

Shireen Abu Akleh, jurnalis Al Jazeera yang berbasis di Qatar, tewas saat meliput serangan Israel di Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022. 

Baca Juga: HOAKS, Kabar Wapres KH Ma’ruf Amin Shalat Jenazah Disertai Ruku' dan Sujud, Ini Faktanya

Serangan pasukan Israel ke wilayah Palestina itu kerap mengakibatkan tewasnya warga sipil. 

 

Kini jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, jadi sasaran serangan militer Israel. 

 

Saat meliput serangan Israel di Jenin, Tepi Barat itu, jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh sudah mengenakan rompi bertuliskan pers.  

 

Jurnalis Shireen Abu Akleh tewas dengan luka tembak di kepala yang diduga dilakukan tentara Israel.  

 

Dilansir dari pikiran-rakyat.com, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, peluru tajam yang bersarang di kepala Shireen membuatnya kritis hingga segera dilarikan ke rumah sakit.  

 

Namun setelah melewati beberapa penanganan, nyawa jurnalis senior itu tidak dapat diselamatkan. 

Baca Juga: Viral Cerita Layangan Putus Versi ASN Protokoler, Ngaku Perjaka Ternyata Punya Anak Isteri

“Shireen Abu Akleh sedang meliput peristiwa yang terjadi di Jenin, khususnya serangan Israel di kota itu, ketika dia terkena peluru di kepalanya,” kata Nida Ibrahim, rekan wartawan lainnya. 

 

Wartawan lain yang juga menjadi korban tembakan yakni Ali Samoudi yang bertugas untuk surat kabar Quds.  

 

Saat kejadian, ia tengah meliput bersama Shireen Abu Akleh. 

 

"Tiba-tiba, mereka menembaki kami. Mereka membunuhnya dengan darah dingin. Satu peluru mengenaiku, yang kedua mengenai Shireen," kata Ali yang bersaksi mengenai peristiwa itu. 

 

Terkait insiden itu, pihak Israel membantah telah menembak jurnalis senior Al Jazeera Shireen Abu Akleh tersebut. 

 

Mereka justru menuduh warga Palestina yang melakukan penembakan itu. 

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Ternyata Presiden Tajir, Ini Gaji dan Harta Kekayaannya

Klaim tersebut langsung dibantah dengan tegas oleh Kepala Biro Al Jazeera di Ramallah, Walid al-Omary, yang mengatakan bahwa tidak ada penembakan yang dilakukan oleh warga Palestina. 

 

Kepala Staf Militer Israel Letjen Aviv Kohavi menyangkal jika tembakan yang membunuh dan melukai wartawan itu berasal dari pihaknya.  

 

Ia siap melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penembakan tersebut. 

 

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz menjabarkan hasil penyelidikan awal yang dilakukan oleh pihaknya dan menyatakan bahwa operasi yang dilakukan Israel tidak menyasar para jurnalis. 

 

“Tidak ada tembakan yang diarahkan pada jurnalis. Namun, penyelidikan sedang berlangsung. Kami akan mengomunikasikan temuan kami dengan cara yang jelas dan transparan kepada teman-teman Amerika kami, serta kepada Otoritas Palestina,” kata Benny Gantz. 

Baca Juga: Kabar Terbaru Kasus Dokter Faisal, Anjing Pelacak Mengendus Bau Bangkai

Shireen Abu Akleh adalah jurnalis perempuan senior yang sangat dihormati.  

 

Ia telah menghabiskan karir selama lebih dari dua dekade untuk Al Jazeera sejak awal Intifada Palestina kedua pada tahun 2000. *** 

 

 

 

 

 

 

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah