Selain Aksi Rara Wulandari dan Bayaran Fantastisnya, Hal Ini Tak Terpikirkan Orang

- 22 Maret 2022, 09:05 WIB
Pawang hujan bernama Rara saat melakukan ritual di MotoGP Mandalika. Ketika itu hujan turun yang menyebabkan balapan sempat ditunda.
Pawang hujan bernama Rara saat melakukan ritual di MotoGP Mandalika. Ketika itu hujan turun yang menyebabkan balapan sempat ditunda. /tangkapan layar Facebook Nasrullah Marewo
 
 
 
SUMENEP NEWS - Euforia pagelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika masih menyala sampai saat ini. Pawang hujan Rara Wulandari mendapatkan perhatian besar. Tidak hanya kalangan nasional saja, tetapi dunia Internasional pun turut membicarakannya. 
 
Rara Wulandari sendiri merupakan seorang pawang hujan pada pegelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika. Kabarnya wanita asal Bali tersebut mendapatkan mandat langsung dari Mentri Erick Thohir untuk merekayasa cuaca di hari itu. 
 
Namun apalah daya, hujan tetap turun dengan deras mengguyur Sirkuit Mandalika. Menyebabkan Live Race tertunda cukup lama.
 
 
Aksi yang dilakukan oleh Rara Wulandari pada saat hujan turun sempat ditiru Fabio Quartararo. Aksi keduanya menjadi viral di jagad media sosial. 
 
Perbincangan tentang Rara Wulandari banyak berseliweran di media sosial (medsos) baik Instagram, facebook, Twitter, mau pun YouTube. 
 
Semua membicarakan tentang kiprah Rara Wulandari pada ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
 
Turunnya hujan pada saat itu meninggalkan banyak pertanyaan akan keberhasilan Rara Wulandari dalam merekayasa cuaca. 
 
Ada yang mengatakan bahwa Rara Wulandari gagal dan memberikan hinaan, ada juga yang memberikan pembelaan. Tak jarang juga ada yang membahas terkait bayaran yang diperoleh Rara selama di Mandalika tembus hingga tiga digit angka. 
 
Namun ada satu hal yang tidak terpikirkan oleh orang-orang. Di lansir dari status WhatsApp (WA) Polanco S. Achri, seorang tenaga pendidik di salah satu sekolah yang ada di Yogyakarta,  dalam statusnya tersebut Polanco, sapaan akrabnya memberikan tanggapan akan fenomena yang ditujukan kepada Rara Wulandari dan pekerjaannya tersebut.
 
 
Bagi Polanco, kritikan yang diberikan kepada Rara Wulandari dan pekerjaannya itu hal yang wajar dan sah-sah saja. 
 
Namun yang menjadi perhatian bagi Polanco adalah pekerjaan semacam itu seakan mengolok-olok apa yang oleh barat diyakini sebagai sains. 
 
"Tidakkah kerja shaman atau jujutsu kaisen atau dalam bahasa sehari-hari disebut dukun adalah upaya mengolok-olok apa yang oleh barat diyakini sebagai sains? Saat ada upaya membuat matahari, dunia baru, metaverse, nuklir, upaya 'mengendalikan' hujan adalah suatu kritik, adalah suatu kerja akademik yang dianggap tak akademik," tulisnya di status WhatsApp pribadinya.
 
Sampai artikel ini ditulis, pembicaraan tentang Rara Wulandari dan gajinya yang kabarnya hingga ratusan juta untuk pekerjaan merekayasa cuaca agar hujan tak turun, masih jadi pembicaraan hangat di media sosial.***
 
Sumber: Story WA Polanco S. Achri

Editor: Saiful Bahri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah