Bahaya Demam Berdarah di Musim Penghujan, Ini Tips Mencegah DBD

- 18 Maret 2022, 17:35 WIB
Bahaya Demam Berdarah di Musim Penghujan, Ini Tips Mencegah DBD
Bahaya Demam Berdarah di Musim Penghujan, Ini Tips Mencegah DBD /

 

SUMENEP NEWS-Wabah DBD semakin meningkat di musim penghujan. Hal itu disebabkan meningkatnya sarang-sarang nyamuk Aedes Aegypti.

Sarang atau tempat berkembangnya nyamuk peneyebab DBD ini berupa genangan air hujan dalam tempat-tempat di mana air tidak dapat mengurai.

Tempat-tempat genangan air tersebut berupa sampah plastik seperti bungkus makanan dan gelas-gelas plastik air meneral.

Air hujan yang menggenang disukai nyamuk-nymuk betina untuk tempat menaruh telurnya. Dalam waktu yang relatif singkat telur-telur nyamuk itu menetas dan berkembang.

Baca Juga: Tutorial Bermain Game Online Kuis Hari Bumi 2022, Bisa Lewat HP dan Laptop

Nyamuk betina penghisap darah karena dia memerlukan zat besi dan berbagai nutrisi yang tekandung dalam darah manusia. Zat besi dan berbagai nutrisi itu berfungsi mematangkan telur-telur nyamuk tersebut yang akan ditetaskan.

Penyakit DBD merupakan salah-satu penyakit yang mematikan di dunia. Biasanya DBD ini terjadi di tempat-tempat kotor dan kumuh. Sehingga, masyarakat harus mencegah wabah ini sebelum terlambat.

Oleh karena itu, inilah tips mencegah terjadinya wabah DBD. Sebagaimana yang dikutip dari laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementrian kesehatan RI.

Tips tersebut adalah melakukan 3M plus, maksudanya adalah:

Menguras. Di musim hujan masyarakat diharapkan rajin menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, drum dan lainnya.

Baca Juga: Panduan dan Doa Buka Puasa Syaban 2022 Lengkap Arab Hingga Artinya

Bukan hanya menguras, tatapi harus diupayakan menggosok dinding tempat penampungan air tersebut agar telur-telur nyamuk tidak ada yang menempel.

Telur-telur nyamuk tersebut dapat bertahan selama kurang lebih enam bulan di tempat kering.

Menutup. Tempat penampungan air harus ditutup rapat selagi tidak digunakan. Wadah air terbuka akan mengudang nyamuk untuk meletakkan telurnya di air tersebut. Menutup juga dapat diartikan mengubur barang-barang bekas yang sulit terurai agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Mendaur ulang. Memanfaatkan barang-barang yang masih bisa digunakan sangat dianjurkan, selain bernilai ekonomis juga sebagai upaya kebersihan lingkunag. Karena dengan itu, barang-barang bekas yang berserakan berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Sementara pulusnya yang dapat dilakukan dalam pencegahan wabah DBD adalah sebagai berikut:

Baca Juga: 15 Gambar Tema Ramadhan 2022 Terbaru untuk Referensi, Yuk Sambut Bulan Suci 1443 H

Memelihara ikan, jentik atau telur nyamuk dapat menjadi makanan ikan. Dengan memelihara ikan di tempat penampungan air seperti bak mandi adalah sebagai upaya mencegah berkembangnya nyamuk.

Menggunakan obat anti nyamuk, ada banyak farian obat anti nyamuk dengan wangi yang harum. Masyarakat dapat menggunakan obat anti nyamuk bakar ataupun oles.

Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, dengan memasang kawat kasa yang memliki lubang yang sangat kecil pada jendela dan ventilasi dapat mencegah masuknya nyamuk dari luar.

Membersihkan lingkungan, membersihkan lingkungan dapat dilakukan secara mandiri atau dengan gotong-royong. Hal ini dibutuhkan kesadaran diri pada setiap lapisan masyarakat demi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Rutin mengecek tempat penampungan air, khawatir ada jenti-jentik nyamuk pada air tersebut sehingga bisa langsung dilakukan pengurasan.

Meletakkan pakaian kotor pada tempat yang tertutup, baju kotor juga menjadi sarang nyamuk. Biasanya baju kotor yang ada di dalam ruangan menjadi tempat persembunyian nyamuk, pada malam hari nyamuk keluar mencari mangsa.

Baca Juga: Cek Larangan Puasa Setelah Nisfu Syaban, Ini Kata Buya Yahya

Menuangkan Lavarsida pada tempat penampungan air yang selesai dikuras, lavarsida merupakan obat pembasmi lava atau jentik nyamuk.

Memeriksa saluran dan talang air, jika tidak normal saluran dan talang air dapat menjadi tempat genangan air.

Memelihara tanaman yang tidak disukai nyamuk, tanaman tersebut dapat berupa Lavender, Rosemary dan lainnya.***

Editor: Khoirul Umam

Sumber: kementrian kesehatan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah