Info Haji 2022: Simposium Haji Akbar di Arab Saudi, Terdapat Empat Dimensi Haji

5 Juli 2022, 19:00 WIB
Info Haji 2022: Simposium Haji Akbar di Arab Saudi, Terdapat Empat Dimensi Haji /Kemenag

 

SUMENEP NEWS – Musim haji 2022 Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menggelar Simposium Haji Akbar atau Nadwah Al Haj Al Akbar 1443 H di Mekah, Senin, 4 Juli 2022.

Pada Simposium Haji Akbar 1443 H itu Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi.

Selain Gubernur Mekah, Amir Khalid bin Faisal al-Saud, Menteri Urusan Haji dan Umrah Kerajaan Arab saudi, Simposium Haji Akbar 1443 H itu dihadiri sejumlah Menteri Agama dan pimpinan delegasi haji dari berbagai negara.

Dalam kesempata itu Wamenag Zainut mengatakan, ibadah haji tidak sekadar ritual keagamaan.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Jadi Menpan RB Ad Interim Menggantikan Tjhajo Kumolo yang Meninggal Dunia

Namun, ibadah haji mengandung makna dan fungsi yang bisa dikontribusikan kepada dunia.

Menurut Wamenag Zainut, terdapat empat dimensi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Pertama, dimensi spiritual ibadah haji yang menekankan pentingnya sikap kesolehan pribadi seorang Muslim untuk menjadi sosok yang bertakwa, selalu mengingat Allah SWT dan mentaati perintah dan larangan-Nya.

Baca Juga: Film Perjalanan Pertama, Kenali Nama Pemeran dan Sinopsinya

Kedua, dimensi persaudaraan. Pada ibadah haji ada penekanan kebersamaan dan kerjasama untuk saling membantu dan saling menolong (ta’awun) dalam kebaikan.

 

“Kerjasama ini, tentu tidak hanya terbatas kepada kerjasama antar individu melainkan juga antar komunitas, organisasi dan antar negara-negara penyelenggara perjalanan ibadah haji,” ujar Wamenag Zainut.

Adapun dimensi ketiga, yakni dimensi ekonomi dimana pentingnya memberikan kemasalahatan lebih kepada umat manusia dengan berbagai aktivitas ekonomi.

Dari aktivitas ekonomi dalam bentuk perdagangan (tijarah) itu diharapkan, jual beli, ekspor-impor komoditas kebutuhan jemaah haji antar negara-negara Muslim semakin meningkat di masa akan datang.

“Seharusnya haji dapat menjadi wasilah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bagi negara-negara muslim,” tuturnya.

Baca Juga: Bob Tutupoly Meninggal Dunia, Penyanyi Legendaris yang Selalu Peduli pada Pencipta Lagu

Sedangkan dimesi keempat, yaitu dimensi sosial-kemanusiaan ibadah haji.

Hal itu direfleksikan dengan pemotongan hewan kurban ataupun hadyu (sembelihan) yang harus memiliki tata kelola yang baik.

“Kemudian, daging-dagingnya dapat meningkatkan kualitas hidup dan gizi keluarga tidak mampu di berbagai belahan dunia,” ucap Wamenag Zainut.

Zainut juga mengajak segenap peserta Simposium Haji Akbar 1443 H untuk dapat memproyeksikan kontribusi dan manfaat ibadah haji kepada masyarakat global yang lebih luas.

Dimensi spiritual, persaudaraan, ekonomi dan kemanusiaan yang menjadi bagian dari ibadah haji dapat diproyeksikan untuk mendukung berbagai proyek pembangunan berkelanjutan yang menjadi agenda masyarakat dunia.

“Penting bagi kaum muslim di berbagai belahan dunia untuk memiliki agenda bersama, seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan gizi anak-anak keluarga miskin, penguatan ekosistem ekonomi haji, dan misi kemanusiaan yang lebih luas melalui kerjasama antar negara,” ungkap Wamenag Zainut. ***

 

 

 

 

 

 

Editor: Khoirul Umam

Tags

Terkini

Terpopuler