SUMENEP NEWS – Setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19, Festival Baso Aci Garut kembali digelar pada 1-3 Juli 2022.
Festival Baso Aci Garut 2022 itu diikuti 40 pedagang baso aci yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah.
Para pedagang baso aci itu dengan nilai sejarah dan cita rasa khasnya, akan meramaikan Festival Baso Aci Garut 2022 yang dihelat di Alun-alun Garut.
Festival Baso Aci Garut merupakan agenda tahunan yang selalu dinanti warga Garut dan para pedagang baso aci.
Baca Juga: Info Haji 2022: Puncak Haji Armuzna, Jemaah Indonesia Tempati Tenda Nyaman
Disitat dari antaranews.com, Direktur Vortable, penyelenggara Festival Baso Aci Garut 2022, Dhani Omar Dien, mengatakan, pada festival kali ini akan tersaji berbagai baso aci pilihan dengan kualitas yang dijamin enak.
Pada Festival Baso Aci Garut 2022 yang menjadi agenda tahunan ini, tak hanya menghadirkan pelaku usaha baso aci, namun ada juga produk khas Garut seperti kopi, dan lainnya.
"Masyarakat Garut tentunya sangat rindu dengan adanya event di Kota Garut yang membuat mereka bisa bertemu, bercengkerama, dan jajan bareng bersama orang-orang tersayang," kata Dhani Omar.
Baca Juga: Cara Download Video di TikTok dan YouTube Tanpa Aplikasi
Lebih lanjut ia berharap, Festival Baso Aci Garut 2022 yang diikuti para pelaku usaha dari Garut ini dapat menumbuhkan perekonomian, sekaligus mengenalkan produk khasnya kepada masyarakat luas.
"Ada pelaku usaha baso aci yang gulung tikar karena pandemi, dan mudah-mudahan dengan cara ini bisa membangkitkan kembali perekonomian usaha mereka," kata Dhani.
Baca Juga: Tata Cara Pemotongan Hewan Kurban Idul Adha 1443 H di Masa PMK
Sementara itu, pegiat kuliner khas Garut, Bobby Firdaus, menambahkan, antusias pedagang baso aci yang ining hadir di Festival Baso Aci Garut 2022 sangat tinggi, namun karena keterbatasan, hanya diikuti 40 pedagang.
Mereka yang terlibat dalam festival baso aci ini merupakan hasil seleksi, salah satunya produknya yang telah melegenda, atau produk yang sedang populer.
"Pedagang yang berjualan tidak dipungut biaya, tapi persentase, transaksinya juga pakai uang replika untuk mengantisipasi adanya peredaran uang palsu, terkait harganya minimal Rp10 ribu dan tidak ada yang di atas Rp30 ribu," ungkap Bobby. ***