SUMENEP NEWS – IAIN atau Institut Agama Islam Negeri Ponorogo ditargetkan pada tahun 2023 menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Peningkatan infrastruktur IAIN Ponorogo terus dikembangkan agar dapat menjadi UIN pada 2023 mendatang.
Terkait hal itu, Kementerian Agama menyalurkan pembiayaan Sumber Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2022 untuk peningkatan infrastruktur pendidikan IAIN Ponorogo.
Hal tersebut diharapkan dapat memicu perkembangan IAIN Ponorogo menjadi UIN yang rencananya akan diresmikan pada 2023 mendatang.
Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Jerman Pukul 19.00 WIB
Dalam kunjungannya ke IAIN Ponorogo, Sabtu, 18 Juni 2022, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menargetkan kepada seluruh civitas IAIN Ponorogo untuk segera bertransformasi menjadi UIN.
“Saya tanyakan kepada Ibu Rektor, beliau katakan targetnya tahun 2023 sudah menjadi UIN," ujar Yaqut Cholil Qoumas, seperti yang dilansir dari kemenag.go.id.
Terkait peningkatan mutu sarana dan prasarana IAIN Ponorogo melalui SBSN Kemenag Tahun 2022, memiliki nilai sebesar Rp36,25 miliar.
Alokasi anggaran itu rencananya akan dimanfaatkan untuk penambahan gedung dan perluasan areal Kampus II IAIN Ponorogo hingga mencapai 15 hektar.
Baca Juga: Siapa Orang Terkaya di Dunia Tahun 2022, Ini Jawabannya!
"Saya harap semuanya bekerja dengan baik agar proses transformasi menjadi UIN bisa cepat," ungkap Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Sementara itu, Rektor IAIN Ponorogo, Evi Muafiah, mengungkapkan, IAIN Ponorogo sudah membuat proposal alih status dari IAIN menjadi UIN.
"Untuk namanya nanti menjadi UIN apa, sedang kita pikirkan yang cocok supaya bisa jadi lebih baik lagi," kata Evi.
Pada kesempatan tersebut Rektor IAIN Ponorogo mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam kunjungannya itu, Menag Yaqut disambut dengan peragaan kesenian Reog Ponorogo oleh Mahasiswa IAIN Ponorogo.
"Saya lumayan kaget ada mahasiswa IAIN yang jadi Reog. Saya tanya kesurupan apa enggak? Katanya gak ada pake kesurupan, adanya pake yasinan. Ini merupakan bagian dari akulturasi budaya dan moderasi beragama," tutur Menag Yaqut Cholil Qoumas, seraya tersenyum. ***