Unik Namanya, Masjid Mungsolkanas: Masjid Tua di Kota Bandung

26 April 2022, 00:00 WIB
Masjid Mungsolkanas di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, termasuk salah satu masjid tua di Bandung. /

SUMENEP NEWS – Terdengar unik untuk penamaan sebuah masjid di Jalan Cihampelas, Kota Bandung ini, namanya Masjid Mungsolkanas.

Usut punya usut, ternyata Mungsolkanas itu merupakan singkatan dari kalimat bahasa Sunda “Mangga Urang Solawat ka Nabi SAW.”

Artinya, mari kita bersolawat kepada Nabi SAW.

Nama unik Mungsolkanas itu pemberian dari R Suradimadja alias Abdurohim atau disebut juga Mama Aden.

Baca Juga: Viral Video Pria Ancam Menantu Jokowi, Bobby Nasution, Ancamannya: Kupatahkan Leher Pak Bobby

Mungsolkanas mengandung makna bahwa setiap orang yang membaca serta mengamalkan solawat Nabi SAW insya Allah doanya diijabah.

Singkatan Mungsolkanas itu diambil dari filosofi doa yang terdapat dalam Kitab Tankibulkaul.

Sebagaimana dilansir dari PRFM Pikiran Rakyat, di masa kolonial Belanda, Mama Aden sering menulis di media massa Islam, misalnya di Al Muhtar.

Mama Aden selalu menggunakan inisial TTM, kependekan dari Tajug Tjihampelas Mungsolkanas.

Baca Juga: Syarat dan Link Pendaftaran UM PTKIN 2022, Telah Dibuka Senin 25 April 2022, Berikut Tata Cara Panduannya

Awalnya hanya sebuah tajug sederhana, masjid yang dibangun tahun 1869 ini bentuk bangunannya berupa kobong panggung berbilik.

Kobong itu istilah bahasa Sunda, yang berarti asrama atau tempat tinggal para santri, ya sepadan dengan arti pondok pesantren.

Masjid Mungsolkanas berdiri di atas lahan wakaf nenek Zakaria yang bernama Lantenas, seorang janda dari R. Suradipura, Camat Lengkong Sukabumi yang wafat pada 1869.

Lahan milik Lantenas saat itu terbilang sangat luas, yakni mulai dari Jalan Plesiran sampai Gandok (Jalan Siliwangi) Bandung.

Lahan pemandian Cihampelas dan pabrik daging yang sekarang telah berubah menjadi pusat belanja Cihampelas Walk pun termasuk di dalam tanah milik Lantenas.

Baca Juga: Lirik Lagu OST Our Blues With You by Jimin BTS dan Ha Sung-Woon dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Janda kaya ini wafat pada 1921, tepat pada usia 80 tahun.

Adapun tajug yang sudah berdiri lebih dari 140 tahun itu pertama kali dipugar menjadi masjid pada tahun 1933 atas inisiatif Mama Aden.

Pemugarannya hampir bertepatan kala Wolff Schoemaker memugar Masjid Kaum Cipaganti yang tak jauh dari Masjid Mungsolkanas.

Menurut catatan salah satu pengurus pasca kemerdekaan, H. Zakaria Danamihardja, Masjid Cipaganti awalnya berupa tajug yang dibangun oleh Mohammad Tabri, yang juga leluhurnya.

Saat Masjid Cipaganti dipugar, jamaah yang biasa solat di Cipaganti untuk sementara pindah ke Mungsolkanas.

Baca Juga: VIRAL Pengendara Motor di Bandung Diduga Dikeroyok Geng Motor

Setelah Masjid Kaum Cipaganti selesai dibangun, Mama Aden mengusulkan seorang ulama bernama Juanda kepada Bupati Bandung untuk memimpin Masjid Cipaganti.

Usulan itu pun didengar Bupati Bandung, namun tak lama kemudian dia selanjutnya menjadi imam Masjid Ujungberung, sampai wafatnya di tahun 1935.

Masjid Mungsolkanas yang termasuk masjid tua di Kota Bandung ini pernah direnovasi tahun 2009, dan kini menjadi dua lantai.

Di Masjid Mungsolkanas terdapat prasasti yang bertuliskan, “Masjid Mungsolkanas Berdiri Tahun 1869 Mangga Urang Ngaos Sholawat ka Kanjeng Nabi S.A.W.” ***

Editor: Khoirul Umam

Tags

Terkini

Terpopuler