Thomas Djamaluddin seorang peneliti utama di bidang Astronomi dan Astrofisika (BRIN) menyebutkan peristiwa hujan meteor Alpha Capricornids ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi.
Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam Lengkap dengan Terjemahannya
"Debu-debu yang berukuran kecil memasuki atmosfer bumi lalu terbakar menampakkan seperti bintang jatuh. Walau jumlah meteornya sedikit, kadang-kadang hujan meteor ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran besar," ujarnya.
Pada puncaknya peristiwa hujan meteor ini akan terjadi kira-kira di jam 02.00 WIB.
"Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Maccholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini," tuturnya.
Untuk masyarakat Indonesia yang ingin melihat (BRIN) menyarankan untuk memilih lokasi dengan cahaya yang minim.
Demikian cara untuk melihat hujan meteor lengkap, dimulai dari kapan dan waktu pelaksanaan di Indonesia.***