Dampak Perang Rusia dan Ukraina pada Ramadhan 1443 H di Afrika dan Timur Tengah

3 April 2022, 17:16 WIB
Dampak Perang Rusia dan Ukraina pada Ramadhan 1443 H di Afrika dan Timur Tengah /(AP)/

 

SUMENEP NEWS – Dampak perang Rusia dan Ukraina yang saat ini memasuki bulan suci Ramadhan 1443 H, ternyata berimbas serius pada pelaksanaan aktivitas bulan puasa di Afrika dan Timur Tengah.

 

Masyarakat muslim di belahan Afrika dan Timur Tengah, kali ini terpaksa berhemat saat berbuka puasa, akibat dampak invasi Rusia ke Ukraina.

 

Dampak perang Rusia dan Ukraina itu, pada Ramadhan 1443 H ini umat muslim di Afrika dan Timur Tengah kini berjuang menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Baca Juga: Herawati Diah di Google Doodle, Sosok Wartawan Perempuan Pertama Indonesia

Sebagaimana dikutip dari pikiran-rakyat.com, harga-harga kebutuhan pokok dan bahan bakar melonjak hingga 11% di Lebanon, Palestina, dan Somalia.

 

“Nuansa kegembiraan Ramadhan kali ini terasa berbeda,” ujar Sabah Fatoum, warga Gaza yang diblokade Israel.

 

Harga-harga yang tinggi itu sangat mempengaruhi aktivitas muslim di bulan puasa tahun ini.

 

“Kami harus terus berhemat, tak ada lagi hidangan mewah saat berbuka puasa. Kabarnya, harga akan lebih melonjak lagi, itu semakin memperberat beban kami,” ujar lelaki berumur 45 tahun itu.

 

Selama ini Rusia dan Ukraina dikenal sebagai sentra penghasil biji-bijian dan termasuk lumbung pangan utama dunia.

Baca Juga: Waspada!, Puasa Ramadhan Hilang Sebab 5 Perkaran ini

Beberapa komoditas utama seperti gandum, minyak sayur, dan jagung, sebagian besar dihasilkan dari Rusia dan Ukraina.

 

Perang Rusia dan Ukraina, lalu sanksi dunia terhadap Rusia, berdampak terhadap ketahanan pangan di Timur Tengah dan Afrika.

 

Di Yaman, harga pangan telah melonjak berlipat ganda.

 

Invasi Rusia ke Ukraina membayangi kelaparan di Yaman akibat terganggunya sepertiga pasokan gandum Ukraina dari kebutuhan gandum Yaman.

 

Mohsen Saleh, warga ibukota Yaman, Sanaa, menuturkan, biasa jika setiap jelang Ramadhan harga kebutuhan pokok melonjak.

 

“Tapi tahun ini tak dapat kami terima, harganya melonjak dengan cara gila,” ujarnya.

Baca Juga: Jam Berapa Buka Puasa di Medan Minggu 3 April 2022? Cek Jadwal Imsakiyah dan Buka Ramadhan Terlengkap

Perang Rusia dan Ukraina juga berdampak pada Suriah, harga minyak goreng melambung dua kali lipat dan dijual dalam jumlah terbatas.

 

Menurut warga Damaskus, Basma Shabani (62), pada Ramadhan 1443 H ini, dia dan warga lainya akan mengurangi lebih banyak hidangan.

 

"Kami tak mampu lagi menyediakan lebih dari satu hidangan di meja. Entahlah, mungkin besok lusa hidangan ini juga akan di luar jangkauan kami,” katanya.

 

Ujian dampak konflik Rusia-Ukraina, di bulan puasa Ramadhan 1443 H juga dirasakan Tunisia.

 

Dermawan berkurang, sumbangan makanan yang umum selama bulan puasa Ramadhan kini menurun

 

“Biasanya dalam satu jam keranjang sumbangan telah penuh, namun tahun ini tidak demikian,” kata Mohamed Malek, relawan yang telah betahun-tahun mengumpulkan dan membagikan sumbangan makanan Ramadhan.

Baca Juga: Jam Berapa Buka Puasa di Medan Minggu 3 April 2022? Cek Jadwal Imsakiyah dan Buka Ramadhan Terlengkap

Perang Rusia dan Ukraina mengakibatkan hiperinflasi dan melambungnya harga pangan di pasar-pasar lokal Afrika dan Timur Tengah.

 

Jaringan amal lokal berkurang drastis. Solidaritas kuat yang selalu muncul saat Ramadhan, tahun ini mengalami ujian berat.

 

Tak sedikit warga Lebanon yang berjuang membawa hidangan buka puasa ke meja.

 

Muslim di Mesir juga sangat berhemat pada Ramadhan ini, harga roti non subsidi naik 50% akibat invasi Rusia ke Ukraina.

 

Somalia juga menghadapi situasi Ramadhan yang jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

 

Meroketnya harga bahan pokok dan bahan bakar, memangkas daya beli dari 15 juta penduduk Somalia.

 

Imbas perang Rusia dan Ukraina dirasakan juga Arab Saudi.

 

“Semakin mahal semuanya. Untuk produk yang sama, saya harus membayar sekitar 20 hingga 30 riyal,” kata seorang karyawan, Ahmad Al Assad. ***

 

 

 

 

Editor: Khoirul Umam

Tags

Terkini

Terpopuler