Ramadhan Sebentar Lagi: Sudahkah Kamu Menebus Utang Puasamu, Berikut Niat dan Tata Caranya!

- 2 Maret 2024, 18:30 WIB
Berikut ini merupakan niat qadha puasa Ramadhan 2024, jelang bulan puasa yakni sekitar 16 hari lagi.
Berikut ini merupakan niat qadha puasa Ramadhan 2024, jelang bulan puasa yakni sekitar 16 hari lagi. /Pexels /Thirdman/

SUMENEP NEWS - Bulan Ramadhan akan segera tiba, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Bulan Dimana umat muslim di seluruh dunia berlomba-lomba untuk mencari pahala yang sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah kewajiban setiap bulan Ramadhan yakni berpuasa.

Namun apa jadinya ketika kita memiliki hutang puasa di tahun-tahun sebelumnya?

Sebaiknya kita wajib membayar hutang puasa terlebih dahulu. Barangsiapa yang  mengganti puasanya hanya pada bulan Ramadhan tahun berikutnya, maka wajib  membayar fidyah, yaitu jumlah beras dikalikan dengan jumlah hari tidak berpuasa.

Baca Juga: Buruan Daftar! Mudik Gratis Kemenhub 2024, Cek Juga Jadwal dan Syarat Pendaftarannya

Cara Membayar Utang Puasa

Untuk membayar hutang puasa bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:

  1. Menggantinya dengan qadha puasa mulai dari bulan syawal hingga menjelang bulan Ramadhan selanjutnya
  2. Membayar fidyah bagi yang mampu

Terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai penangguhan membayar fidyah. Pendapat pertama menyatakan bahwa jika penangguhan tersebut adalah dikarenakan alasan uzur maka tidak diwajibkan untuk membayar fidyah. Sedangkan jika penangguhan tersebut tanpa uzur, maka diwajibkan untuk segera membayar fidyah.

Bagi kamu yang masih mampu tanpa ada alasan uzur, maka diwajibkan dengan membayar puasa dengan mengganti puasa. Berikut niat dan tata cara mengganti puasa.

Baca Juga: WOW Amazing! Cara Download Video YouTube dengan Mudah Menggunakan Y2mate

Tata Cara Menunaikan Puasa Qadha Ramadhan

Mengganti puasa Ramadhan terjadi pada periode akhir bulan sebelum Ramadhan  hingga awal bulan berikutnya. Langkah-langkah menjalankan puasa Qadha Ramadhan sama dengan puasa lainnya.

  • Membaca Niat

نويت صوم غد عن قضاء فرض رمضان لله تعالى.

Nawaitu shauma ghodin an qadha'I fardhi syahri romadhoona lillahi taala.

Artinya: Aku berniat untuk meng-qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah Ta'ala.

  • Puasa Qadha akan berakhir ketika adzan maghrib
  • Jumlah hari yang diganti harus sama dengan jumlah hutang puasa

Waktu yang Tepat untuk Melaksanakan Puasa Qadha Ramadhan menurut para Ulama

Para Ulama merujuk beberapa waktu yang baik untuk melaksanakan puasa qadha Ramadhan yaitu:

  • Sebelum Pertengahan bulan Sya'ban dan akhir bulan Sya'ban

Hutang yang timbul selama puasa harus dilunasi sebelum dimulainya bulan Ramadhan berikutnya.Jika tidak, sebaiknya segera mengulangi puasanya, selagi Anda mengingatnya dan dalam keadaan sehat.

Menurut para ulama, ada dua batas waktu menunaikan Qadha pada masa puasa Ramadhan. Pertama,  puasa Qadha dilaksanakan paling lama sampai pertengahan bulan Sya'ban tahun berikutnya. Jadi kalau nanti selesai, itu Makruh. Pendapat  kedua akan berlanjut setelah pertengahan bulan Sya'ban tahun berikutnya hingga menjelang bulan Ramadhan. Namun, hal ini sebaiknya  dilakukan sesegera mungkin.

Baca Juga: LAZADA SLAE! Klaim LazFlash Rp1 Perak Pakai Kode Promo dan Voucher 3 Maret 2024

  • Di Bulan Syawal

Sebenarnya  niat puasa bisa digabung menjadi dua, yaitu niat  puasa Qadha di bulan Ramadhan dan  niat puasa enam hari di bulan Syawal. Anda tetap akan menerima kompensasi untuk dua puasa Anda.

Namun, jika Anda menginginkan imbalan yang sempurna seperti ini: Misalnya, setelah setahun berpuasa, lakukan puasa Qadha terlebih dahulu, bukan puasa Syawal. Alternatifnya, Anda bisa mendahulukan puasa di bulan Syawal dibandingkan puasa di bulan Ramadhan.

Hal ini boleh dan puasanya tetap sah.Namun pahala yang diterima belum sempurna (puasa enam bulan). Itu karena dia tidak membatalkan puasa Ramadhannya. Oleh karena itu, jika ingin memetik pahala puasa setahun, dirikan dulu puasa Qadha, lalu puasa di bulan Syawal.

  • Di Bulan-Bulan selain Hari Terlarang

Waktu untuk melakukan puasa qadha Ramadhan dapat dilakukan kapan saja setelah bulan Ramadhan pada hari lain hingga bulan Ramadhan berikutnya.

Oleh karena itu, setelah berakhirnya bulan Ramadhan yang dapat segera digantikan dengan bulan-bulan yang ada,  ada hari-hari tertentu yang dilarang berpuasa. Yakni,  Idul Fitri, 1 Syawal,  Idul Adha, 10 Dzulhijah, dan  hari Tasyrik yakni 11, 10, dan 13 Dzulhijjah.

  • Dilakukan di Hari Selain Hari Jumat

Allah SWT memberikan ampunan kepada umat-Nya yang tidak mampu menjalankan puasa Ramadhan dan dapat menggantinya dengan hari lain selain hari Jumat.

Meskipun hari Jumat bukanlah hari raya dalam Islam, namun hal ini sesuai dengan hadis riwayat Islam yang menyatakan, ``Jumat tidak boleh digunakan untuk puasa dan malam untuk bangun tidur,'' dan larangan puasa Qadha pada hari mencapai tingkat haram.

Namun apabila bila seseorang telat mengerjakan berturut-turut hingga hari Jumat, maka maka diharuskan melanjutkannya pada hari Sabtu. ***

Editor: Ahmad


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah