Mengenal Tradisi Isra’ Mi'raj di Indonesia : Tradisi Isra’ Mi'raj yang Unik dengan Kearifan Lokal

- 4 Februari 2024, 17:00 WIB
Mengenal Tradisi Isra’ Mi'raj di Indonesia : Tradisi Isra’ Mi'raj yang Unik dengan Kearifan Lokal
Mengenal Tradisi Isra’ Mi'raj di Indonesia : Tradisi Isra’ Mi'raj yang Unik dengan Kearifan Lokal /pexels.com/ Manprit Kalsi/

SUMENEP NEWS – Ketahui beberapa tradisi Isra’ Mi'raj di berbagai daerah di Indonesia yang unik dengan mengusung kearifan lokal.

Apakah kamu bertanya-tanya mengenai tradisi apa saja yang sering dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia dalam memperingati Isra’ Mi'raj? Simak penjelasan di bawah ini!

Isra' Mi'raj merupakan peristiwa agung dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ke langit yang tak hanya menjadi catatan bersejarah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi berbagai tradisi yang unik di daerah Indonesia.

Di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, tradisi-tradisi Isra' Mi'raj memiliki kekayaan tersendiri yang dipadu dengan kearifan lokal sehingga menciptakan suatu perayaan yang berbeda di setiap daerah.

Baca Juga: Resep Kue Kering untuk Tahun Baru Imlek 2024 : Enak, Lezat dan Bikin Nagih Ingin Makan Terus

Berikut ini merupakan tradisi unik Isra’ Mi'raj yang diperingati dengan penuh kehangatan di berbagai daerah di Indonesia dengan mengusung kearifan lokal.

1. Tradisi Nyadran Desa, Semarang

Warga Semarang memiliki sebuah perayaan unik untuk memperingati Isra’ Mi'raj. Tradisi tersebut biasa disebut dengan Tradisi Nyadran Desa. Tradisi Nyadran Desa diadakan melalui kirab budaya.

Kirab budaya dilakukan dengan mengarak replica hewan badak Sirawak, gunungan yang berisikan hasil bumi pertanian penduduk seperti sayuran dan buah-buahan, alat musik lesung, permainan tradisional, pawai drumband dan kelompok tani.

2. Tradisi Rejaban Peksi Buraq, Yogyakarta

Tradisi Rejaban Peksi Buraq menjadi tradisi yang telah berlangsung berabad-abad di Keraton Yogyakarta. Tradisi ini menyajikan simbol kendaraan Nabi Muhammad yang terbuat dari kulit jeruk Bali.

Baca Juga: Pertanyaan dan Soal Cerdas Cermat Isra Miraj 2024 untuk SD : Bagaimana Perjalanan Nabi Menuju Langit

Abdi dalem Kaji Selusin yang berasal dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta akan mengarak simbol kendaraan Nabi Muhammad menuju ke Serambi Masjid Gede Kauman.

Arak-arakan tersebut tersaji simbol burung burqa yang bertengger di tumpukan buah. Setibanya di masjid, masyarakat dipersilakan untuk mendapatkan buah-buahan tersebut.

3. Ambengan, Magelang

Ambengan diambil dari bahasa Jawa yang berarti makan. Tradisi ini dilangsungkan dengan mengadakan perkumpulan warga di sekitar Magelang mulai dari lingkup dusun, RT, RW, hingga kampung.

Ambengan biasa dibuka dengan acara pengajian. Setelah itu, warga yang hadir akan menikmati hidangan bersama dalam sebuah wadah besar yang terbuat dari daun pisang.

Menu makanan yang disajikan biasanya berisi nasi, berbagai lauk pauk, dan sayuran. Selain sebagai acara makan bersama, tradisi ini juga memiliki makna bahwa semua lapisan masyarakat berpartisipasi tanpa adanya perbedaan status sosial.

4. Tradisi Rajaban, Cirebon

Masyarakat Cirebon Memperingati Isra’ Mi'raj dengan menjalani tradisi Rajaban yang jatuh pada tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriah.

Sebagian besar masyarakat Cirebon biasanya mengunjungi Plangon yang merupakan makan dari dua tokoh penyebar agama Islam yaitu Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.

Baca Juga: Ide Hadiah Valentine Unik dan Low Budget, Dijamin Bikin Pasanganmu Salting Parah

Selain itu, Keraton Kasepuhan mengadakan pengajian terbuka untuk umum dan menyajikan nasi bogana kepada warga keraton, komunitas masjid, abdi dalem, dan masyarakat Magersari.

5. Tradisi Nganggung, Bangka Belitung

Tradisi unik Isra’ Mi'raj lainnya datang dari Bangka Belitung yang dikenal dengan sebutan Tradisi Nanggung.

Tradisi Nanggung dilakukan dengan membawa makanan dari rumah masing-masing warga menggunakan dulang atau rantang. Rantang tersebut biasanya berisi kue, buah-buahan, atau nasi lengkap dengan lauk-pauknya.

Sejatinya, tradisi Isra' Mi'raj di Indonesia bukan hanya sebatas upacara keagamaan semata, melainkan sebuah warisan budaya yang menjadi landasan kuat untuk memahami keanekaragaman dan kekayaan masyarakat Indonesia.

Kita bisa melihat bagaimana kearifan lokal dan keagungan agama bersatu dalam setiap langkah perayaan, menciptakan suatu kesatuan yang memperkuat dan memelihara nilai-nilai luhur.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah