"Akhirnya dimasaklah ikan-ikan tersebut oleh Kiai Rausyi dan dihidangkan kepada Kiai Mahmud,"cerita Kiai Raheli. Setelah selesai makan, Kiai Rausyi seperti yang ditirukan Kiai Raheli berkata pada Kiai Mahmud, "sekarang giliranmu, saudaraku".
Mendengar itu, Kiai Mahmud mengambil sisa-sisa ikan bakar yang kepalanya masih menyatu dengan tulang sampai ekor, namun sudah tiada berdaging, karena telah dimakan.
Ikan bakar tersebut lalu dilempar oleh Kiai Mahmud ke sungai Pandi yang tak jauh dari situ.
Ajaib, ikan yang tak berdaging itu atas ijin Allah hidup dan berenang-renang di sungai.
"Ikan tersebut hingga saat ini dari cerita warga kadang menampakkan diri. Namun tidak semua orang bisa menjumpainya di Sungai Pandi,"kata Raden Imamiyah, keturunan Kiai Macan sekaligus Kiai Mahmud, yang ada di Ambunten.***
Dapatkan Kisah Menarik Kisah Para Wali KLIK DI SINI