Kata "yukawwiru" dalam ayat ini berasal dari kata "kawwara", yang berarti "menggelinding" atau "melipat". Kata ini juga digunakan untuk menggambarkan bentuk bola. Oleh karena itu, ayat ini dapat diartikan bahwa Allah SWT menciptakan Bumi dengan bentuk yang bulat.
QS. Az-Zumar ayat 5:
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan, semuanya (berjalan) dalam garis edarnya."
Ayat ini menjelaskan bahwa matahari dan bulan berjalan dalam garis edarnya. Dalam ilmu geografi kita mengetahui bahwa garis eedar adalah lintasan yang berbentuk bulat. Oleh karena itu, ayat ini juga dapat diartikan bahwa Allah SWT menciptakan Bumi dengan bentuk yang bulat.
Selain ayat-ayat di atas, ada beberapa ayat lain dalam Al-Qur'an yang juga dapat menunjukkan bahwa Bumi berbentuk bulat. Misalnya, QS. Al-A'raf ayat 54, QS. Ar-Rahman ayat 7, dan QS. Al-Mulk ayat 5.
Penjelasan Al-Qur'an tentang bentuk Bumi ini telah terbukti kebenarannya oleh ilmu pengetahuan modern. Pada abad ke-16, Nicolaus Copernicus menemukan bahwa Bumi adalah planet yang mengelilingi matahari. Penemuan ini didukung oleh bukti-bukti lain, seperti bentuk Bumi yang bulat dan adanya gerhana.
Dengan merangkum pandangan Islam tentang bentuk Bumi berdasarkan kaijan ayat-ayat Al-Qur'an, pada tulisan ini kami mengajak pembaca untuk mempelajari ilmu dan ajaran agama agar berjalan beriringan. Meskipun bentuk bulat Bumi tidak secara lugas diuraikan, namun dengan adanya pemahaman ini semoga dapat menjadi referensi tambahan bagi Anda.***