Network
SUMENEP NEWS - Dalam ajaran Islam, kewajiban suami terhadap istri dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Dalam Islam, seorang suami memiliki kewajiban utama terhadap istrinya.
Seorang suami diamanahkan untuk memberikan nafkah kepada istri, tidak hanya itu suami juga diharapkan untuk dapat menjaga dan melindungi istri baik secara fisik dan emosional.
Tak kalah penting suami juga bertanggung jawab untuk memperlakukan istri dengan adil dan menghormati hak-haknya, sesuai dengan prinsip-prinsip persamaan yang diajarkan dalam ajaran Islam.
Berikut adalah lima kewajiban suami terhadap istri beserta referensi ayat dan hadis:
Baca Juga: Apakah Orang Islam Boleh Berpolitik? Simak 5 Prinsip Politik dalam Islam
1. Memberikan Nafkah:
Dalam Islam, kewajiban suami memberi nafkah lahiriah dan batiniah kepada istri, yang termasuk nafkah lahiriah adalah menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Sementara nafkah batiniah meliputi kasih sayang, perhatian, cinta dan kesetiaan. Hal-hal ini menjadi tanggung jawab suami sebagai bentuk pemenuhan hak istri terhadap kesejahteraan hidup. Hal ini tertuang di dalam potongan Surat Al-Baqarah [2]: 233
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada ibu dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.”
2. Melindungi dan Menjaga Kesejahteraan:
Dalam ajaran Islam, para suami bertanggung jawab untuk melindungi dan merawat istri mereka, berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, moralitas, dan persatuan keluarga. Hal ini ditekankan dalam Al Qur'an (QS. An-Nisa ayat 34) dan hadis Nabi Muhammad, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang aman dan penuh kasih sayang. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits riwayat Bukhari, "Seorang mukmin harus memberikan makanan kepada istrinya dan memberinya pakaian dengan cara yang baik."
Baca Juga: Senyawa Kimia Berbahaya yang Terdapat di Alam Bebas yang Wajib Diwaspadai
3. Membimbing dan Mendidik Istri:
Dalam ajaran Islam, suami berkewajiban untuk membimbing dan mendidik istri dalam berbagai aspek termasuk agama dan moral. Suami diharapkan menjadi panutan dalam aktivitas keagamaan, memastikan pemahaman terhadap ajaran syariat, serta memberikan dukungan, mengingatkan dan mengarahkan. Kewajiban ini dilakukan dengan pendekatan yang penuh kasih dan pengertian, agar seorang suami dapat membantu istri mencapai spiritualitas secara penuh sebagai individu dan muslimah yang baik.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam potongan Surat An-Nisa ayat 34:
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita disebabkan kelebihan yang Allah berikan kepada sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”
Baca Juga: Apa Akun Linkedin Tiko Aryawardhana? Simak Profil dan Biodata Lengkap Suami Bunga Citra Lestari
4. Menjaga Kehormatan Istri:
Dalam ajaran Islam, suami berkewajiban untuk menjaga kehormatan istri, baik dari segi fisik maupun non-fisik. Hal ini berarti bahwa suami bertanggungjawab atas keamanan istri dari segala bentuk pelecehan dan kekerasan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam potongan Surat An-Nisa ayat 25:
وَلَا تُضَارُّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لِوَلَدِهِ وَرِثِيَّةً بِرِثِيَّةٍ وَمَا أَحْصَلْتُمْ بِعَدْلٍ فَهُوَ لَكُمْ
“Dan seorang ibu tidak boleh dirugikan karena anaknya, dan seorang ayah tidak boleh dirugikan karena anaknya, dan waris tidak boleh dirugikan karena waris, dan apa yang kamu usahakan dengan cara yang baik, maka itu adalah untuk kamu.”
Kewajiban suami terhadap istri merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Dengan menjalankan kewajibannya sesuai syariat, suami dapat menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah.***
