Khutbah Pertama: Menjadi Prajurit Allah
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، وحبيبه وخليله، صلوات ربي وسلامه وبركاته عليه، وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
اما بعد
فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله
Wahai para hamba-hamab Allah, ingaat, apapun jabatan yang kita miliki, dimanapun tempat kita, sebanyak apapun harta kita, pangkat kita tidak pernah naik, kita tetap hamba Allah 'Azza wa Jalla.
Maka wahai para hamba-hamba Allah, aku wasiatkan kepada diriku sendiri dan kepada semua ang hadir di tempat ini untuk bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jalla.
Apa itu takwa? yaitu mengikuti aturan yang ada, selesai. Namun, kebanyakan dari kita tidak mengetahui aturan Allah 'Azza wa Jalla.
Sehingga bagaimana kita akan sampai pada tingkatan takwa iyu mengikuti aturan sedangkan aturan kita tidak tahu?
Baca Juga: Gempa sore Ini, Tuban Jawa Timur Diguncang Gempa 6.6 Mag Terasa Hingga Pangandaran
فَقَدْ فَازَ الْـمُتَّقُون