Keistimewaan Bulan Muharram Dalam Islam, Simak Penjelasan Para Ulama Tentang Bulan Haram ini

- 16 Juli 2022, 18:00 WIB
Keistimewaan Bulan Muharram Dalam Islam, Simak Penjelasan Para Ulama Tentang Bulan Haram ini
Keistimewaan Bulan Muharram Dalam Islam, Simak Penjelasan Para Ulama Tentang Bulan Haram ini /Pexels/Pixabay.
 
 
SUMENEP NEWS - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H kali kali ini nampaknya jatuh pada Sabtu 30 Juli 2022.
 
Bulan Muharram yang diketahui dalam agama Islam sebagai salah satu bulan yang istimewa sekaligus masuk kedalam empat bulan Haram.
 
Keempat bulan Haram ini dipilih oleh Allah agar umat Islam semakin memperbanyak amal shaleh di bulan Muharram.
 
Dalam Islam terdapat empat bulan yang dinilai Istimewa dari bulan yang lainnya, setelah bulan suci Ramadhan. Keempat bulan itu seperti dijelaskan dalam surat At Taubah ayat 36 berikut.
 
 
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرٗا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٞۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُۚ فَلَا تَظۡلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمۡۚ وَقَٰتِلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ كَآفَّةٗ كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمۡ كَآفَّةٗۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلۡمُتَّقِينَ
 
Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzhalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.
 
Empat bulan suci yang dilipatgandakan kebaikan maupun keburukan manusia ini yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijah, Muharram, dan Rojab.
 
Tiga bulan berurutan Dzulqo’dah, Dzulhijah kemudian Muharram. Satu bulan terpisah, yaitu Rojab. Dan dua diantara empat bulan itu, menjadi pembuka dan penutup tahun kalender Hijriyah. 
 
 
Bulan Muharram sebagai bulan pembuka tahun Hijriyah, dan Dzulhijjah sebagai bulan penutup. Sehingga, satu tahun Hijriyah dibuka dengan bulan suci kemudian ditutup dengan bulan suci.
 
Dilansir dari Ustadz Ahmad Anshori, Alumni Universitas Islam Madinah serta Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta.
 
Dari situs konsultasi syariah dot com dengan judul 'Muharram, Bulan Tersuci Diantara Empat Bulan Suci?' Yang menjelaskan perkataan para ulama disertai dalil tentang bulan Muharram.
 
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan keempat bulan ini,
 
إنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
 
“Sesungguhnya waktu berputar ini sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantara dua belas bulan itu, ada empat bulan suci (Syahrul Haram). Tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharam, kemudian bulan Rajab suku Mudhar; antara Jumadi tsaniah dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 
 
Disebutkan dalam kitab ulama di Lathoiful Ma’aarif, Ibnu Rajab rahimahullah menerangkan,
 
وقد اختلف العلماء في أي الأشهر الحرم أفضل؟ فقال الحسن وغيره: أفضلها شهر الله المحرم، ورجحه طائفة من المتأخرين، وروى وهب بن جرير عن قرة بن خالد عن الحسن، قال….
 
Para ulama berbeda pandangan tentang manakah antara bulan suci (asy-hurul hurum) yang paling afdhol? Al-Hasan dan yang lainnya menyimpulkan, yang paling afdhol adalah bulan Allah yang disebut Muharam. Kesimpulan ini dinilai kuat oleh sejumlah ulama yang datang setelah generasi mereka (muta-akhirin).
 
Wahb bin Jarir juga meriwayatkan dari Qurroh bin Kholid, dari Al-Hasan beliau berkata,
 
إن الله افتتح السنة بشهر حرام وختمها بشهر حرام، فليس شهر في السنة بعد شهر رمضان أعظم عند الله من المحرم، وكان يسمى شهر الله الأصم من شدة تحريمه،
 
“Sesungguhnya Allah telah membuka tahun dengan bulan yang suci dan menutupnya dengan bulan suci pula. Tidak ada satupun bulan dalam satu tahun, yang lebih afdhol di sisi Allah setelah bulan ramadhan, daripada bulan Muharram. Nabi menyebut bulan ini sebagai “Bulannya Allah” karena saking agung kesuciannya.”
 
 
Kemudian beliau menyampaikan hadis yang menjadi dalil kesimpulan ini. Yaitu hadist dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu’anhu, beliau menceritakan,
 
“Aku pernah bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, “Malam apa yang paling baik dan bulan apa yang paling utama?”
 
Jawaban beliau shalallahu alaihi wa sallam,
 
خير الليل جوفه، وأفضل الأشهر شهر الله الذي تدعونه المحرم
 
Malam yang paling baik adalah pertengahan malam. Dan bulan yang paling afdhol adalah bulannya Allah yang kalian sebut Muharam. (HR. Nasa-i)
 
Dalam hadis yang lain, Nabi shalallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
 
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم، وأفضل الصلاة بعد الفريضة صلاة الليل
 
Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan, adalah puasa di bulannya Allah; Muharam. Dan sholat yang paling afdhol setelah sholat wajib adalah sholat malam. (HR. Muslim, dari sahabat Abu Hurairah).***
 
 

Editor: Khoirul Umam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah