Network
SUMENEP NEWS – Terdapat sejumlah hikmah melaksanakan ibadah kurban pada Idul Adha di bulan Dzulhijah.
Selain ibadah kurban, pada momen Idul Adha juga ada beberapa ibadah yang disunahkan, seperti puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijah, serta shalat Id tanggal 10 Dzulhijah.
Adapun pelaksanaan ibadah kurban Idul Adha tahun ini, sesuai keputusan sidang isbat Kemenag, 10 Dzulhijah 1443 H jatuh pada hari Ahad tanggal 10 Juli 2022.
Terkait ibadah kurban pada Idul Adha atau di hari-hari Tasyriq, terkandung beberapa hikmah.
Baca Juga: 12 Kumpulan Twibbon Hari Raya Idul Adha 2022 Terbaru 2022
Seperti dilansir dari laman ntb.kemenag.go.id, sebagaimana disebutkan dalam Darul Ifta’ Al-Mishriyah, setidaknya ada tiga hikmah dibalik anjuran untuk melakukan kurban di hari Idul Adha.
Tiga hikmah ibadah kurban Idul Adha itu yakni:
Pertama, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas berbagai nikmat yang telah Dia berikan kepada kita.
Bentuk rasa syukur kepada Allah SWT adalah mengikuti perintah-Nya dengan cara berkurban di hari Idul Adha.
Hal itu karena berkurban di hari Idul Adha merupakan perintah-Nya.
Baca Juga: Teks Bacaan Takbiran Hari Raya Idul Adha 10 Juli 2022
Perintah berkurban itu sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Kautsar:
“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”
Kedua, hikmah berkurban pada Idul Adha adalah untuk menghidupkan ajaran atau sunnah Nabi Ibrahim AS.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Ibrahim AS pernah diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.
Baca Juga: Panduan dan Tata Cara Melaksanakan Sholat Sunnah Idul Adha 1443 , Simak di Sini!
Menerima perintah tersebut, Nabi Ibrahim AS dengan sabar hendak melaksanakan perintah tersebut.
Namun saat tiba waktunya menyembelih putranya itu, yang disembelih adalah seekor kambing.
Ketiga, menyembelih hewan kurban pada Idul Adha termasuk bagian dari perantara untuk melapangkan rezeki kepada diri sendiri, keluarga, tetangga, teman dan orang fakir miskin.
Melapangkan rezeki, baik kepada diri sendiri, keluarga, tetangga, dan bersedekah kepada fakir miskin merupakan ajaran dan sunnah Nabi Muhammad SAW. ***
