Niat Puasa Nisfu Syaban Digabung Puasa Ganti Lengkap Arab, Latin dan Artinya atau Terjemahan Bahasa Indonesia

15 Februari 2024, 11:35 WIB
niat puasa Nisfu Syaban digabung puasa ganti lengkap arab, latin dan artinya atau terjemahan bahasa indonesia /Pexels.com/@Monstera Production

SUMENEP NEWS – Berikut niat puasa Nisfu Syaban digabung puasa ganti lengkap arab, latin dan artinya atau terjemahan bahasa indonesia.

Dapatkan niat puasa Nisfu Syaban digabung puasa ganti lengkap arab, latin dan artinya atau terjemahan bahasa Indonesia secara lengkap.

Puasa Syaban dan qadha Ramadhan dapat dilakukan sekaligus dengan menggabungkan niatnya.

Hal ini diperbolehkan oleh sebagian ulama mazhab Syafii, di mana satu niat dapat ditujukan untuk dua jenis puasa.

Baca Juga: 25 Ucapan Minta Maaf di Malam Nisfu Syaban 2024 untuk Orang Tua, Teman, Sahabat, dan Kerabat Jauh

Dalam ilmu fikih, praktik ini disebut dengan istilah at-tasyriik fin niyyah (mengombinasikan niat).

Syaban adalah bulan yang memiliki keistimewaan.
Rasulullah SAW melakukan puasa sunah di bulan Syaban lebih sering dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Ini sesuai dengan hadis berikut:

"Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan puasa (sunah) lebih banyak dalam sebulan selain bulan Syaban," (H.R. Bukhari).

Bulan Syaban memiliki beberapa keutamaan, salah satunya adalah sebagai bulan di mana Rasulullah SAW banyak melaksanakan puasa sunnah.

Hal ini menunjukkan keistimewaan bulan Syaban dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selain itu, bulan Syaban juga menjadi kesempatan terakhir bagi umat Islam untuk menunaikan qadha puasa Ramadhan.

Baca Juga: Cuma Bayar 2k! 30 Kode Voucher Halodoc Hari ini 15 Februari, Ada Diskon Khusus Spkk Juga Looh

Bagi yang tidak memiliki uzur syar'i, wajib mengganti utang puasa Ramadhan dengan qadha di bulan lain.

Waktu terbaik untuk melakukan qadha puasa adalah sesegera mungkin setelah bulan Ramadhan selesai, sebelum Ramadhan tahun berikutnya tiba.

Hukum Menggabungkan Niat Puasa Syaban dan Qadha Ramadhan

Para ulama memiliki pandangan berbeda terkait penggabungan niat puasa Syaban dan Qadha Ramadhan. Sebagian ulama memperbolehkan praktik ini, yang dikenal sebagai at-tasyriik fin niyyah, dengan menyamakan niat untuk kedua jenis puasa.

Artikel ini membahas tentang perbedaan pendapat di kalangan ulama mazhab Syafii terkait dengan penggabungan niat puasa Syaban dan Qadha Ramadhan.

Menurut laman NU Online yang mengutip kitab al-Asbah wan Nadhair karya Iman Suyuthi, terdapat 4 kategori hukum dalam menggabungkan niat ibadah wajib dan sunnah. Kategori-kategori tersebut meliputi:

Baca Juga: Prabowo Gibran Menang Telak di Surabaya Menurut Kawal Pemilu, Ini Hitungan Ketiga Paslon

1. Sah keduanya: niat wajib dan sunnah sama-sama sah. Contoh: mandi junub dan mandi sunnah Jumat dilakukan bersamaan.

2. Sah yang wajib: hanya niat yang wajib yang sah, sedangkan niat sunnah tidak. Contoh: niat haji wajib digabung dengan niat haji sunnah bagi orang yang baru pertama kali haji.

3. Sah yang sunnah: hanya niat sunnah yang sah, sedangkan niat yang wajib tidak. Contoh: memberi uang kepada fakir miskin dengan niat zakat wajib dan sedekah, namun niat zakatnya tidak sah.

4. Tidak sah keduanya: baik niat wajib maupun sunnah tidak sah. Contoh: niat shalat fardhu digabung dengan shalat sunnah rawatib.

Nah, terkait penggabungan niat puasa Syaban dan Qadha Ramadhan, para ulama dari Mazhab Syafii berbeda pendapat.

Beberapa ulama menempatkannya pada kategori pertama, artinya kedua niat sah.

Baca Juga: Hasil Hitungan Pilpres 2024 Madura Menurut Kawal Pemilu: Mahfud MD Kalah di Pulau Kelahiran

Namun, ada juga yang tidak setuju, bahkan ada yang menempatkannya di kategori lain seperti kedua atau ketiga, bahkan keempat.
Perbedaan pendapat ini tentunya berasal dari dalil-dalil yang dipegang oleh masing-masing ulama.

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Bacaan niat puasa qadha Ramadhan dalam bahasa arab, latin, serta terjemahannya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaa'i fardhi syahri ramadhaana lillaahi ta'aalaa."
Artinya: “Aku berniat mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah ta'ala.”

Bacaan Niat Puasa Syaban Di Malam Hari

Berikut bacaan niat puasa sunnah Syaban dalam bahasa arab, tulisan arab latin, serta artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Sya‘bana lillahi ta‘aalaa."

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Baca Juga: Malam Nisfu Syaban 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Berikut Amalan dan Doanya

Bacaan Niat Puasa Syaban Di Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta’ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT."

Demikian niat puasa Nisfu Syaban digabung puasa ganti lengkap arab, latin dan artinya atau terjemahan bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler