Di Balik Legenda dan Cerita Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur

5 Desember 2021, 19:21 WIB
Gunung Semeru /bbtnbromotenggersemeru

SUMENEP NEWS - Semua tempat destinasi dan daerah-daerah yang ada di Indonesia ada cerita yang belum banyak diketahui orang.

Seperti halnya gunung semeru yang kerap meletus di tahun sebelumnya hingga kini.

Ada banyak cerita menurut kepercayaan masyarakat tentang Gunung Semeru.

Baca Juga: (Gratis) Link Siaran Langsung Ikatan Cinta Sepanjang Episode, Klik Di Sini Biar Tak Ketinggalan

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15, pada awalnya kala Pulau Jawa mengambang di lautan luas, terombang-ambing dan berguncang.

Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.

Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa yang membawa gunung itu dipunggungnya, sementara Dewa Brahma menjadi ular panjang yang menjelmakan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.

Baca Juga: Daftar Media Online Berhonor yang Menerima Naskah Puisi dan Cerpen Bagi Seluruh Penulis Indonesia

Dewa-dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa.

Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau Jawa.

Ketika gunung Meru dibawa ke timur, serpihan gunung Meru yang tercecer menciptakan jajaran pegunungan di pulau Jawa yang memanjang dari barat ke timur.

Baca Juga: Simak Selengkapnya Zodiak Aries Tanggal 6 Desember 2021, Terbaru Dan Terlengkap Untuk Anda

Akan tetapi ketika puncak Meru dipindahkan ke timur, pulau Jawa masih tetap miring, sehingga para dewa memutuskan untuk sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.

Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru.

Pada saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau Jawa dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut dinamakan Jawa.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Ibu Yang Dapat Anda Download Secara Gratis Untuk Merakannya

Lingkungan geografis pulau Jawa dan Bali memang cocok dengan lambang-lambang agama Hindu.

Dalam agama Hindu ada kepercayaan tentang Gunung Meru, Gunung Meru dianggap sebagai rumah tempat bersemayam dewa-dewa dan sebagai sarana penghubung di antara bumi (manusia) dan Kayangan.

Banyak masyarakat Jawa dan Bali sampai sekarang masih menganggap gunung sebagai tempat kediaman Dewata, Hyang, dan makhluk halus.

Baca Juga: Jadwal Shalat Sumenep Lengkap di Bulan Desember 2021

Menurut orang Bali, Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan pujian oleh masyarakat Bali.

Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru.

Upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.***

Editor: Saiful Bahri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler