Network
SUMENEP NEWS - Dalam sebuah langkah yang dipuji oleh Gedung Putih sebagai langkah ke arah yang benar, Israel akan menerapkan jeda kemanusiaan selama empat jam di Gaza utara untuk memungkinkan warga sipil menghindari permusuhan.
Gencatan senjata pertama akan diumumkan pada hari Kamis, dan Israel berkomitmen untuk memberitahukannya setidaknya tiga jam sebelumnya.
Presiden Biden mendesak Perdana Menteri Netanyahu untuk memulai penghentian setiap hari selama panggilan telepon baru-baru ini, menekankan perlunya jeda tiga hari dalam negosiasi mengenai sandera yang disandera Hamas.
Baca Juga: Dituding Pro Israel, Bisnis Felicya Angelista Terancam Diboikot
AS telah mengamankan rute tambahan bagi warga sipil yang melarikan diri dari konflik, dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi warga Palestina dan menghindari membahayakan prospek perdamaian.
Menteri Luar Negeri Blinken memperingatkan Israel bahwa kegagalan dalam memperbaiki kondisi kemanusiaan dapat merusak jalan menuju perdamaian, dan berpotensi memicu radikalisme di kalangan warga Palestina.
Presiden Perancis Macron menyuarakan keprihatinan ini pada konferensi bantuan Gaza, menekankan kesetaraan nilai semua kehidupan dan perlunya memerangi terorisme sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kimberly Halkett dari Al Jazeera melaporkan bahwa jeda tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pembebasan tahanan Hamas, mengizinkan masuknya obat-obatan dan makanan, dan memungkinkan dua warga negara di Gaza untuk keluar.
