Network
SUMENEP NEWS - Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang mengembangkan strategi nasional untuk memerangi Islamofobia karena Gedung Putih menghadapi keraguan dari banyak Muslim Amerika atas dukungannya yang kuat terhadap serangan militer Israel terhadap Hamas di Gaza.
Rencana inisiatif ini, yang Gedung Putih sebut sebagai yang pertama kalinya, diumumkan pada hari Rabu. Tujuannya adalah untuk membawa bersama anggota parlemen, kelompok advokasi, dan pemimpin komunitas lainnya dengan pemerintahan untuk "melawan wabah Islamofobia dan kebencian dalam berbagai bentuknya," kata Gedung Putih.
Awalnya, Gedung Putih diharapkan untuk mengumumkan rencananya untuk mengembangkan strategi tersebut minggu lalu ketika Biden bertemu dengan para pemimpin Muslim, namun demikian, hal itu tertunda, menurut tiga orang yang mengetahui masalah ini.
Baca Juga: 'Saya Baik-Baik Saja': Joe Biden Jatuh dari Sepeda Selama Perjalanan di Delaware dengan Ibu Negara
Dua di antaranya mengatakan penundaan itu sebagian karena kekhawatiran dari Muslim Amerika bahwa pemerintahan tersebut kurang kredibel dalam masalah ini mengingat dukungan yang kuat terhadap militer Israel, yang serangannya terhadap militan Hamas telah menewaskan ribuan warga sipil di Gaza.
"Presiden Biden terus bekerja dengan erat dan dengan bangga bersama para pemimpin komunitas Muslim dan Palestina di Amerika, mendengarkan mereka, mendukung mereka, dan melawan kebencian," kata Ammar Moussa, juru bicara kampanye Biden.
Partai Demokrat di Michigan telah memperingatkan Gedung Putih bahwa penanganan konflik Israel-Hamas oleh Biden dapat membuatnya kehilangan cukup dukungan di kalangan komunitas Arab Amerika sehingga dapat memengaruhi hasil pemilihan 2024 di sebuah negara yang hampir pasti tidak dapat ia rugikan dalam upayanya untuk dipilih kembali.***
