WHO: Lockdown Harus Menjadi 'Pilihan Terakhir' untuk Mengekang Varian Covid-19 Omicron

- 5 Desember 2021, 16:24 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan dengan tegas terkait varian Covid-19 baru Omicron dengan lockdown.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan dengan tegas terkait varian Covid-19 baru Omicron dengan lockdown. /Reuters/Denis Balobouse

SUMENEP NEWS - Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan dengan tegas terkait varian Covid-19 baru Omicron dengan lockdown.

Menurut WHO, varian Covid-19 Omicron menyebar secara cepat dan luas dari Afrika Selatan hingga kurang lebih 24 negara termasuk India, Sri Lanka, AS, Australia, Belgia, Belanda, dan Inggris.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO menghimbau untuk selalu menerapkan langkah langkah protokol kesehatan dan kurangi mobilitas sosial.

Baca Juga: Twibbon Hari Ibu 22 Desember 2021 PNG dan JPG Gratis, Download Twibbonize Terbaru Di sini!

"Penguatan pengawasan untuk mendeteksi dengan cepat impor varian baru dan penularan virus yang ada dan variannya, menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial yang dikalibrasi dan meningkatkan cakupan vaksinasi, harus terus menjadi fokus kami," kata Direktur Regional WHO Asia Tenggara, Dr Poonam Khetrapal Singh, dikutip dari Prokerala, Minggu 5 Desember 2021.
 
Sementara itu, penelitian sedang dilakukan untuk mengevaluasi penularan Omicron mulai tingkat keparahan, risiko infeksi ulang, dan potensi pelepasan kekebalan.
 
Dari hasil penelitian bukti awal menunjukkan penularan Omicron yang lebih tinggi dan potensi pelepasan kekebalan yang dapat menyebabkan lonjakan kasus.
 

Menyusul kabar varian Omicron dari Afrika Selatan dan Botswana, banyak negara termasuk AS, dan Inggris, bergerak untuk mendatangkan travel  atau karantina bagi para pelancong dari sejumlah negara Afrika.

Namun, menurut Singh, larangan bepergian secara menyeluruh tidak akan mencegah penyebaran internasional, dan malah membebani kehidupan dan mata pencaharian. 

Selain itu, larangan semacam itu dapat berdampak buruk pada upaya kesehatan global selama pandemi dengan membuat negara-negara disinsentif untuk melaporkan dan membagikan data epidemiologis dan pengurutan.

"Opsi memberlakukan penguncian untuk mengurangi penularan virus, meskipun efektif, adalah tindakan yang sangat mahal dan harus digunakan sebagai upaya terakhir." 

“Kita tidak bisa dan tidak boleh membiarkan virus dan variannya menyebar dan bermutasi lebih jauh dan terus menantang kita. Kita perlu melakukan segala yang kita bisa untuk mengurangi penyebarannya. Kita tahu apa yang harus dilakukan. Pandemi telah berlangsung terlalu lama dan menguras tenaga. sumber daya manusia dan sumber daya kita yang berharga. Kita harus menghentikan ini," kata Direktur Regional.***

Editor: Sauqi Romdani

Sumber: Prokerala


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah