Network
SUMENEP NEWS - Mayoritas warga Australia percaya bahwa kehidupan mereka menjadi lebih buruk sejak awal pandemi virus corona, sebuah survei baru mengungkapkan pada hari Kamis.
Dilansir dari Prokerala.com Kamis, 16 September 2021 berjudul "Warga Australia lebih cemas, stres di tengah Covid: Survei" sangat cemas mengahadapi Covid-19.
Menurut survei terhadap lebih dari 3.000 orang, yang diterbitkan oleh Australian National University (ANU), warga Australia merasa lebih negatif tentang masa depan daripada pada awal pandemi, lapor kantor berita Xinhua.
Jajak pendapat dilakukan dengan sekitar setengah dari populasi Australia terkunci di Wilayah Ibu Kota Australia (ACT), New South Wales dan Victoria.
"Perubahan dramatis dalam empat bulan terakhir telah menyebabkan penurunan kepuasan hidup, memburuknya tekanan psikologis dan peningkatan kesepian di seluruh Australia," Nicholas Biddle, rekan penulis studi tersebut, mengatakan dalam rilis media.
Lebih dari 60 persen responden mengatakan mereka cemas atau khawatir tentang virus corona, naik dari 49,8 persen pada April.
Jumlah warga Australia yang mengatakan mereka khawatir tertular virus hampir tiga kali lipat dari 10,7 persen pada April menjadi 30,8 persen pada Agustus.
Setengah dari responden mengatakan mereka lebih stres tahun ini daripada tahun 2020, dan lebih dari seperempat mengatakan hubungan mereka menjadi lebih tegang pada tahun 2021.
Keyakinan dalam penanganan pandemi oleh pemerintah federal turun dari 45,5 persen pada April menjadi 40,6 persen sementara kepercayaan pada pemerintah negara bagian dan teritori turun dari 67,2 menjadi 62,1 persen pada periode waktu yang sama.
"Lockdown blues ini berdampak pada refleksi orang-orang pada kehidupan mereka sendiri," kata rekan penulis Matthew Gray.
