Network
11. Perburuan (2019)
Film Perburuan adalah film tentang Kemerdekaan Indonesia yang dibintangi oleh aktor Adipati Dolken. Disutradarai oleh Richard Oh, film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer, dan penayangannya bersamaan dengan film "Bumi Manusia," yang juga merupakan adaptasi dari novel karya Pramoedya. Film "Perburuan" berlatar belakang enam bulan setelah kegagalan tentara PETA melawan tentara Nippon Jepang, dan mengisahkan tentang pengkhianatan orang-orang terdekat dari seorang shodanco.
12. Bumi Manusia (2019)
Film Bumi Manusi adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2019. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer, yang merupakan salah satu karya sastra penting dalam sejarah sastra Indonesia. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh Falcon Pictures.
Film ini menceritakan kisah perjuangan Minke, seorang pribumi Indonesia yang berusaha mencari jati diri dan identitasnya di tengah zaman kolonialisme dan penjajahan Belanda. Dalam film ini, aktor Iqbaal Ramadhan berperan sebagai Minke, yang terlibat dalam perjuangan untuk mencari kebenaran, menghadapi ketidakadilan, dan melawan sistem kolonial yang menghambat perjuangan bangsanya. "Bumi Manusia" menghadirkan cerita epik yang menggugah dan menyentuh hati penonton, sambil menyoroti pentingnya perjuangan melawan penjajah dan meneguhkan semangat kebangsaan Indonesia.
13. Sang Pencerah (2010)
Film Sang Pencera adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2010. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh Miles Films. Film ini terinspirasi dari kisah nyata KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Puisi Tema Kemerdekaan untuk Anak SD Semarak Peringatan HUT RI 17 Agustus 2023
Film ini menampilkan peran menakjubkan dari aktor Lukman Sardi yang memerankan KH Ahmad Dahlan. "Sang Pencerah" mengisahkan tentang perjuangan dan pengabdian KH Ahmad Dahlan dalam menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan progresif serta upayanya untuk menyelamatkan masyarakat dari kemiskinan, ketertinggalan, dan ketidakadilan.
Dalam film ini, penonton akan melihat bagaimana KH Ahmad Dahlan berusaha membuka sekolah modern, menerbitkan surat kabar, dan mendirikan organisasi sosial untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Film ini juga menyoroti konflik yang dihadapinya dengan pihak-pihak yang tidak sepaham dengan visi dan misinya.
