Kronologi Nyata Penyebab Kematian Ayu dan Bima Versi Mbah Buyut Simpleman

17 Mei 2022, 13:24 WIB
kronologi nyata kematian Bima dan Ayu versi Mbah Buyut dari Simpleman /Kolase Ai Nur Azizah, Youtube Transtv Official /

SUMENEP NEWS – Berikut kronologi nyata kematian Bima dan Ayu versi Mbah Buyut dari Simpleman.

Dapatkan informasi kronologi nyata penyebab kematian Bima dan Ayu pada film KKN di Desa Penari.

Banyak penasaran mengenai kronologi nyata kematian Bima dan Ayu pada film KKN di Desa Penari.

Sebab, kedua mahasiswa tersebut harus meninggalkan teman temannya atas apa yang telah dibuat.

Baca Juga: Benarkah Film KKN di Desa Penari Versi Extended Segera Rilis? Intip Faktanya Langsung dari MD Pictures

Ayu dan Bima sudah melakukan pantangan atau larangan yang tidak boleh dilakukan oleh siapapun.

Sehingga, ia harus bertanggungjawab atas apa yang telah ia perbuat selama KKN berlangsung.

Adapun kronologi nyata kematian Bima dan Ayu yakni dari dua mahasiswa tersebut bersekongkol dengan Badarawuhi.

Mereka berdua melakukan mesum dan terjebak dengan halusinasi yang dibuatnya.

Baca Juga: KKN di Desa Penari versi Extended Viral di TikTok dan Twitter, Lanjutan UNCUT?

Sehingga mereka harus menjadi pengikuti dari ratu siluman ular yakni Badarawuhi.

Di sisi lain, Mbah Buyut menguak fakta kematian Bima dan Ayu karena harus menerima akibat dari perbuatannya yang telah melakukan pelanggaran di Desa Penari waktu melaksanakan KKN.

Mbah Buyut yang berperan menyelamatkan Bima dan Ayu dari cengkraman penghuni hutan terlarang itu kandas dan tak memperoleh hasil.

Setelah KKN dihentikan Bima dan Ayu meninggal dunia menjadi arwah penasaran akibat ulannya sendiri.

Mbah Buyut mengatakan apa yang dilakukan keduanya di hutan larangan itu sudah mengokotori dan melanggar pantangan.

Baca Juga: Perbedaan Film KKN di Desa Penari Extended vs Uncut atau Cut? Simak Penjelasannya!

Alhasil keduanya harus mempertanggung jawabkan perbutannya yang telah mengotori alam dengan perilaku bejatnya itu.

Bima harus mengawini Badarahuwi yang memiliki sinden tersebut.

"Bima, yo kudu ngawini sing nduwe Sinden" (Bima ya harus mengawini yang punya Sinden)

"Badarawuhi Mbah"

Mbah buyut kaget. "Oh ngunu (oh begitu) wes eroh jeneng'e," (sudah tahu namanya)

Hingga akhirnya, 3 hari KKN Desa Penari akhirnya Bima bisa menghembuskan napas terakhirnya.

Sementara itu, Ayu sendiri harus menari setiap tanah demi sejengkal hutan.

"Ayu sak iki, kudu nari, keliling Alas iki," (Ayu sekarang harus menari mengelilingi Hutan ini)

"sak angkule nari, sadalan-sadalan (tampil, menari, di setiap jengkal tanah ini).

Sementara itu, Ayu meninggal dunia setelah 3 bulan lamanya.***

Editor: Sauqi Romdani

Tags

Terkini

Terpopuler