Network
SUMENEP NEWS - Istilah "bakar duit" dalam dunia bisnis semakin marak terdengar dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pengusaha, terutama startup, menggunakan strategi ini untuk menarik pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar. Namun, benarkah strategi ini efektif dan berkelanjutan?
Menurut Yudi Candra, seorang pakar bisnis, bakar duit pada dasarnya adalah strategi untuk mendapatkan leads atau database pelanggan. Data ini dianggap sebagai aset berharga karena memungkinkan perusahaan untuk memprediksi perilaku pelanggan dan meningkatkan kualitas layanan.
Strategi bakar duit biasanya dilakukan dengan cara memberikan diskon besar-besaran, promosi gencar, dan subsidi untuk menarik pelanggan baru. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna aplikasi atau platform dan membangun basis data pelanggan yang besar.
Baca Juga: HOT! Review Asus ROG Phone 8 Pro, Ponsel Pintar Performa Gahar
Namun, Yudi mengingatkan bahwa bisnis fundamental adalah tentang mencari uang, bukan membakarnya. Jika bakar duit dilakukan secara berlebihan tanpa memperhatikan profitabilitas, bisnis akan terancam mengalami kesulitan keuangan dan bahkan kebangkrutan.
Contohnya, banyak aplikasi marketplace yang dulunya gencar memberikan diskon besar-besaran. Hal ini memang menarik banyak pelanggan di awal, namun setelah diskon dihentikan, banyak pelanggan yang pergi.
Oleh karena itu, Yudi menekankan pentingnya kembali ke basic bisnis, yaitu mencari keuntungan. Bakar duit boleh dilakukan, namun harus dengan pertimbangan yang matang dan kalkulasi yang cermat.
Baca Juga: 30 Ucapan Hari Valentine untuk Pacar yang Jauh yang Romantis Agar Hubungan LDR-an Semakin Utuh
Berikut beberapa poin penting terkait strategi bakar duit:
Tujuan:
